Senin, 01 Februari 2016

kisi kisi UAS SIM (sistem informasi manajemen)


1.  Sebutkan dan jelaskan 4 tahap dalam DSS
a) Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
b) Design
Tahap ini merupakan proses menemukan dan mengembangkan alternatif. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.
c) Choice
Pada tahap ini dilakukan poses pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Tahap ini meliputi pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih.
d) Implementation
Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana,
sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.

2.  Apa tujuan dari DSS
a. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
b. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
c. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

3.  Apa kelebihan dan kekurangan SIM
·         Kelebihan
− Meningkatkan efisiensi operasional Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien.
− Memperkenalkan inovasi dalam kegiatan bisnis.
− Membangun sumber-sumber informasi strategis
·         Kekurangan
− Pengurangan tenaga kerja
− Ketergantungan manusia terhadap Sistem Informasi Manajemen tersebut

4. Sebutkan dan jelaskan komponen SIM
1) Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fungsional
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a.  Sistem Administrasi dan Operasional
Sistem ini melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin seperti bagian personalia, administrasi dan sebagainya dimana telah ditentukan prosedur-prosedurnya dan sistem ini harus diteliti terus menerus agar perubahan-perubahan dapat segera diketahui.
b.  Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem ini merupaka sistem yang memiliki fungsi untuk membuat dan menyampaikan laporan laporan yang bersifat periodik kepada para pengambil keputusan,sehingga para pengambil keputusan memiliki bahan-bahan atau informasi-informasi yang di perlukan untuk mengambil keputusan dengan benar.
c.  Sistem Database
Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data yang dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan bebasis berkas. Sistem Database berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa unit organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah. Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang di sebut DBMS . DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat,memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efesien.
d.  Sistem Pencarian
Berfungsi memberikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan dan dalam bentuk yang tidak terstruktur.
e.  Manajemen Data
Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data:
1.  Data Akurat
2.  Up to Date (Mutakhir)
3.  Aman
4.  Tersedia bagi pemakai (user)
Berfungsi sebagai media penghubung antara komponen-komponen sistem informasi dengan database dan antara masing-masing komponen sistem informasi.

2) Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fisik
Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen. Komponen-komponen tersebut meliputi:
a) Perangkat keras
Perangkat keras adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alat nya bisa dilihat dan diraba oleh manusia secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi.
Hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga disebut dengan dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat melakukan berbagai kegiatan  yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.
Hardware memiliki komponen pokok yaitu :
·         Input
·         Pemrosesan (CPU)
·         Penyimpanan
·         Output
b)      Perangkat lunak
Jika perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat diliat dan disentuh oleh manusia, maka software atau Perangkat lunak tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik..
Software adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah
Perangkat Lunak dibagi menjadi 3 :
·         Sistem perangkat lunak umum, seperti siste1. sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem computer
·         Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan
·         Aplikasi perangkat lunak yg terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi
c)      DataBase
Database berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa unit organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah.
Tujuan utama dari data base adalah:
1.    Menghindari pengulangan data (redudansi)
2.    Mencapai indepedensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam stuktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Indepedensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam table dan kamus yang terpisah secara fisik dari program.
d)     Prosedur pengoperasian
Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dlm bentuk fisik seperti buku panduan & instruksi, terdiri dari 3 jenis prosedur
·         Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan
·         Instruksi penyiapan data sebagai input
·         Instruksi operasional
e)      Personalia pengoperasian
1. Operator
2. Programmer
3. Analisa system
4. Personalia penyiapan data
5. Koordinator operasional SIM dan pengembangannya.

5. Sebutkan komponen tekhnologi secara garis besar
a) Hardware atau perangkat keras.
b) Software atau perangkat lunak.
c) Basis data yang merupakan suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehing memudahkan pencarian informasi.
d) Prosedur yang merupakan suatu kumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan suatu  pemprosesan data sehingga menghasilkan output.
e) Brainware yang merupakan otak dari kita sendiri

6. Sebutkan dan jelaskan karakteristik SIM
1)      Relevan Informasi itu relevan jika mengurangi ketidakpastian memperbaiki kemampuan pengambil keputusan untuk membuat prediksi, mengkonfirmasi atau memperbaiki ekspektasi mereka sebelumnya.
2)      Andal Informasi itu andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.  
3)      Lengkap Informasi itu lengkap jika tidak menghilangkan aspek-aspek penting dari kejadian yang merupakan dasar masalah atau aktivitas-aktivitas yang diukurnya.  
4)      Tepat waktu Informasi itu tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan pengambil keputusan menggunakan dalam membuat keputusan.  
5)      Dapat dipahamiInformasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan jelas. 
6)      Dapat diverifikasi Informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing-masing akan menghasilkan informasi yang sama.

7. Jelaskan Sitem Deterministik dan Probabilistik
PROBABILISTIK SISTEM  : Sistem yang input dan prosesnya dapat didefinisikan, tetapi output yang dihasilkan tidak dapat ditentukan dengan pasti; (Selalu ada sedikit kesalahan/penyimpangan terhadap ramalan jalannya sistem).
DETERMINISTIK SISTEM 
 : Sistem dimana operasi-operasi (input/output) yang terjadi didalamnya dapat ditentukan/ diketahui dengan pasti.

8.Jelaskan Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sitem tertutup adalah sistem ini tidak bertukar meteri , informasi, atau energi dengan lingkungan.
Sistem terbuka yakni sistem ini mengadakan petukaran informasi meteri atau energi dengan lingkungan.

9. Sebutkan SIM yang mengandung elemen-elemen fisik
1) Perangkat keras komputer
2) Perangkat lunak
· Perangkat lunak sistem umum
· Perangkat lunak terapan umum
3) Program aplikasiDatabase (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)
4) Prosedur
5) Petugas Pengoperasian

10. Sebutkan aplikasi SIM yang anda ketahui dan kegunaanya buat apa
a.      Sistem Manajemen Akademik
Sistem ini bertujuan untuk menggantikan sistem lama yang telah berjalan menggunakan scanable form. Proses akademik berlangsung mulai dari penerimaan mahasiswa baru hingga kelulusan mahasiswa.
b.      Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem ini terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang berfungsi untuk mengelola aset pengetahuan (jurnal, buku, perpustakaan, hasil penelitian) secara elektronik
c.       Sistem Informasi Perpustakaan
Digunakan untuk mengelola seluruh kegiatan administrasi dan manajemen perpustakaan, dengan fitur seperti berikut: konversi ISO CDS-ISIS, OPAC (Online Public Access Catalogue), pengelolaan data anggota, pengelolaan data dasar koleksi, pengolahan koleksi perpustakaan, sirkulasi, pencetakan bukti transaksi, rekapitulasi, barcode support, smartcard support, dan administrasi sistem.


d.      Sistem Informasi Penelitian

Digunakan untuk mengelola hasil-hasil penelitian berupa jurnal dan tulisan atau karya ilmiah pada suatu unit penelitian, dengan fitur seperti berikut: pengelolaan jurnal penelitian, pengelolaan kerjasama penelitian, pengelolaan seminar, pelatihan, atau lokakarya penelitian, pengelolaan profil peneliti, statistik dan laporan, dan administrasi sistem.

DATABASE HRIS


DATABASE HRIS SEBAGAI APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARYAWAN ASURANSI

Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen Pembimbing:
Septia Lutfi, S.kom, M.kom



DisusunOleh:

BARA FESTI SRIJAYANTI
NIM : 11140233


Semester III
Program Studi Akuntansi
Angkatan : 2014/2015




SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANK BPD JATENG
Jl. Pemuda No.4 A Semarang Telp. (024)3553285, 3553834, 3553622, Fax. (024)3560130
Website : www.stiebankbpdjateng.ac.id          e-mail : infostiebankbpdjateng.ac.id



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah membimbing saya menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Tanpa pertolongan dan petunjukNYA, penyusun tidak akan menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah merupakan tugas setiap pertemuan mata kuliah SIM di STIE BANK BPD JATENG.
Makalah ini saya susun agar pembaca dapat memahami dan mengerti bagaimana database HRIS (Human Resources Information System). Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi wawasan dan pemahaman yang luas kepada pembaca.
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.      
Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

                                                                                                Semarang, 22  Januari 2016
Penulis









DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ......................................................................................................1   
KATA PENGANTAR           ..........................................................................................2   
DAFTAR ISI ..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN    
A.    Latar Belakang            ....................................................................................................4
B.     Rumusan Masalah       ....................................................................................................5
C.     Tujuan Penulisan         ....................................................................................................5
D.    Manfaat Penulisan     .......................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian AHP................................................................................................................6-8
B.   Penggunaan metode AHP Sebagai Aplikasi.............................................................................................................................9-14


BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan dan saran ......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA        ...............................................................................................16          



BAB I
PENDAHULUAN


A.     LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan teknologi maka dibutuhkan kepraktisan dalam segala hal termasuk penerapan pada sistem HRD (Human Resource Development). Sistem pendukung keputusan pada sebuah perusahaan dalam studi kasus ini yaitu perusahaan asuransi ditujukan untuk menciptakan suatu aplikasi yang berguna untuk memonitor kinerja karyawan.
Pada tugas akhir ini, dibuat sebuah aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Asuransi dengan metode AHP berbasis JAVA untuk mempermudah HRD dan pimpinan perusahaan dalam menilai kinerja karyawan. Dari hasil pengujian terlihat bahwa sistem telah berjalan dengan baik, waktu eksekusi Program pun hanya berlangsung singkat, terlihat dari uji lama waktu eksekusi login system hanya 5,9ms, dan lama waktu yang dibutuhkan untuk memproses metode AHP hingga dihasilkan nilai kinerja karyawan adalah 1091,8ms. Begitu pula dengan hasil uji kepuasan sistem menggunakan metode quisioner, 80% responden menyatakan bahwa tampilan dari sistem menarik, 70% dari Responden menyatakan lebih menyukai aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan Berbasis Java ini dibandingkan cara manual dan 80% responden menyatakan bahwa aplikasi ini bermanfaat dalam mengakses data serta memiliki menu akses yang dianggap cukup,  sehingga dapat digunakan untuk membantu dalam menilai kinerja karyawan. Banyaknya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan sebuah perusahaan dalam studi kasus ini adalah perusahaan asuransi mendorong munculnya suatu aplikasi untuk memonitor kinerja karyawan baik dalam hal kehadiran maupun prestasi.
Ada beberapa jenis penilaian kinerja karyawan seperti system tradisional, penilaian diri, penilaian oleh atasan, dan penilaian 360 derajad (umpan balik). Penilaian kinerja karyawan umumnya dilakukan secara formal atau terstruktur. Apabila dilakukan secara informal, manajer dapat bertemu dengan para anggota tim untuk mendiskusikan kinerja karyawan dalam periode tertentu dalam suasana rileks dan tidak kaku. Baik secara formal maupun informal, perlu ditelaah beragam faktor yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


B.     RUMUSAN MASALAH

Dari paparan pendahuluan diatas, untuk itu dalam pembuatan makalah ini penulis mengambil sebuah judul “DATABASE HRIS SEBAGAI APLIKASI PENILAIAN KINERJA KARAYAWAN ASURANSI”. Maka penulis mengemukakan pokok masalah sebagai berikut :

1)   Bagaimanakah penggunaan metode  AHP dalam  aplikasi HRIS?





C.    TUJUAN

Adapun tujuan utama saya membuat makalah ini ialah sebagai berikut :
1) Untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah SIM.
2) Untuk memberikan penjelasan tentang
penggunaan metode AHP dalam Aplikasi.





D.    MANFAAT
1)    Dapat menambah pengetahuan tentang  AHP.
2)    Dapat mengetahui bagaimana penggunaan metode  AHP dalam Aplikasi HRIS.


BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pengertian AHP
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 1993)
Menurut Saaty, ada tiga prinsip dalam memecahkan persoalan dengan AHP, yaitu prinsip menyusun hirarki (Decomposition), prinsip menentukan prioritas (Comparative Judgement), dan prinsip konsistensi logis (Logical Consistency). Hirarki yang dimaksud adalah hirarki dari permasalahan yang akan dipecahkan untuk mempertimbangkan kriteria-kriteria atau komponenkomponen yang mendukung pencapaian tujuan. Dalam proses menentukan tujuan dan hirarki tujuan, perlu diperhatikan apakah kumpulan tujuan beserta kriteria-kriteria yang bersangkutan tepat untuk persoalan yang dihadapi.

 Dalam memilih kriteria-kriteria pada setiap masalah pengambilan keputusan perlu memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a.    Lengkap
Kriteria harus lengkap sehingga mencakup semua aspek yang penting, yang digunakan dalam mengambil keputusan untuk pencapaian tujuan.
b.   Operasional
Operasional dalam artian bahwa setiap kriteria ini harus mempunyai arti bagi pengambil keputusan, sehingga benar-benar dapat menghayati terhadap alternatif yang ada, disamping terhadap sarana untuk membantu penjelasan alat untuk berkomunikasi.
c.   Tidak berlebihan
Menghindari adanya kriteria yang pada dasarnya mengandung pengertian yang sama.
d.   Minimum
Diusahakan agar jumlah kriteria seminimal mungkin untuk mempermudah pemahaman terhadap persoalan, serta menyederhanakan persoalan dalam analisis.

Decomposition

Setelah persoalan didefinisikan maka perlu dilakukan decomposition, yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Jika ingin mendapatkan hasil yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Karena alasan ini maka proses analisis ini dinamai hirarki (Hierarchy). Pembuatan hirarki tersebut tidak memerlukan pedoman yang pasti berapa banyak hirarki tersebut dibuat, tergantung dari pengambil keputusan-lah yang menentukan dengan memperhatikan keuntungan dan kerugian yang diperoleh jika keadaan tersebut diperinci lebih lanjut. Ada dua jenis hirarki, yaitu hirarki lengkap dan hirarki tidak lengkap. Dalam hirarki lengkap, semua elemen pada semua tingkat memiliki semua elemen yang ada pada tingkat berikutnya. Jika tidak demikian maka dinamakan hirarki tidak lengkap.



Comparatif Judgement
Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat yang diatasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil dari penilaian ini akan ditempatkan dalam bentuk matriks yang dinamakan matriks pairwise comparison. Dalam melakukan penialaian terhadap elemen-elemen yang diperbandingkan terdapat tahapan-tahapan, yakni:
a. Elemen mana yang lebih    (penting/ disukai/ berpengaruh/ lainnya)
b. Berapa kali sering (penting/ disukai/ berpengaruh/ lainnya)
  Dalam penilaian kepentingan relative dua elemen berlaku aksioma reciprocal, artinya jika elemen i dinilai 3 kali lebih penting dibanding j, maka elemen j harus sama dengan 1/3 kali pentingnya dibanding elemen i. Disamping itu, perbandingan dua elemen yang sama akan menghasilkan angka 1, artinya sama penting. Dua elemen yang berlainan dapat saja dinilai sama penting. Jika terdapat m elemen, maka akan diperoleh matriks pairwise comparison berukuran m x n. Banyaknya penilaian yang diperlukan dalam menyusun matriks ini adalah n(n-1)/2 karena matriks reciprocal dan elemen-elemen diagonalnya sama dengan 1.

 Synthesis of Priority
Dari setiap matriks pairwise comparison kemudian dicari nilai eigen vectornya untuk mendapatkan local priority. Karena matriks-matriks pairwise comparison terdapat pada setiaptingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesis antara local priority. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesis dinamakan priority setting
Logical Consistency
Konsistensi memiliki dua makna, pertama adalah objek-objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Arti kedua adalah menyangkut tingkat hubungan antara objek-objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.



B.   PENGGUNAAN METODE  AHP 
Setelah menentukan kriteria, langkah selanjutnya yaitu perbandingan antar elemen yaitu kriteria. Dengan Kata lain, penilaian ini dimaksudkan untuk melihat seberapa penting suatu pilihan kriteria dilihat dari kriteria yang ada. Tabel 2.1 merupakan contoh pembobotan dengan memperhatikan perbandingan antar elemen kriteria yang paling sering digunakan karena dinilai lebih logis (Bourgeois, 2005).[2]
Tabel 1 Tabel perbandingan skala penilaian antar elemen kriteria

Dengan menggunakan penilaian seperti Tabel 1, maka perbandingan antar kriteria akan menghasilkan Tabel 2 di bawah ini. Untuk memudahkan, dalam tabel diasumsikan hanya ada empat kriteria.







Tabel 2 Tabel perbandingan antar kriteria
Dari tabel 2  dapat dirangkum sebagai berikut:
a)    merupakan hasil penilaian/perbandingan antara kriteria i dengan kriteria j ij c
b)   merupakan penjumlahan nilai yang dimiliki kriteria ke i 
c)    c merupakan penjumlahan semua nilai i
d)   Bobot kriteria ke I ( ) diperoleh dengan membagi nilai dengan nilai C. i BC i C

Dari perhitungan table diatas maka dapat diketahui nilai bobot untuk masing-masing kriteria. Untuk pembobotan sendiri terdapat banyak pilihan. Untuk kasus tertentu semua indikator mempunyai bobot yang sama. Tetapi pada kasus kasus dengan tahap seperti diatas, maka tiap indikator mempunyai bobot yang berbeda sesuai dengan kepentingannya seperti tahap-tahap diatas.
Ø  Rancangan Sistem
Untuk membuat aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan di butuhkan langkah-langkah sebagaimana tertera pada diagram alur pada gambar 2.1 dibawah ini :
1.    Survei di Perusahaan Asuransi
2.    Penentuan Parameter Kinerja Karyawan
3.    Implementasi Metode AHP dan Pemrograman Java
4.    Pembuatan HRIS

Pada Gambar 1 dijelaskan proses pembuatan aplikasi penilaian kinerja, pertama-tama dilakukan survei di perusahaan asuransi untuk mengetahui parameter penilaian kinerja karyawan,lalu data-data tersebut diolah dengan metode AHP dan diimplementasikan ke dalam pemrograman JAVA untuk menciptakan aplikasi HRIS penilaian kinerja karyawan.
.
Gambar 1  Skema perancangan sistem
            Rencana Pembuatan Sistem
Gambar 2  Menu Sistem

Pada Gambar 2 Dijelaskan Menu tampilan awal dari sistem yang akan dibuat, terdiri dari “Lihat Karyawan”,yaitu menu untuk melihat daftar karyawan yang ada. Lalu menu “Masukkan Nilai” untuk memasukkan nilai rata-rata dari tiap kriteria, menu ini hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki privileges untuk melakukan penilaian. Pada menu “Kinerja Karyawan” merupakan menu dengan privileges khusus yang hanya bisa diakses pihak yang berhak melakukan penilaian, dengan memilih menu ini maka seluruh data dari hasil perhitungan dengan metode AHP akan di-rank-ing sehingga terlihat hasil kinerja karyawan.






Ø  Penghitungan Waktu Eksekusi Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan

Untuk mendapatkan lama waktu eksekusi program yang dijalan kan dibutuhkan program sebagai berikut :


Kode program Lama Waktu Eksekusi


long mulai = System.currentTimeMillis();
..................................
Program yang di hitung lama ekseskusinya
..................................
long akhir = System.currentTimeMillis();
long t_save_db = akhir - mulai;
System.out.println("waktu menyimpan satu data entry ke field database = " + t_save_db + "milisekon");



a)     Lama Waktu Login
Untuk mendapatkan waktu eksekusi lama untuk login user maka perlu dilakukan pengujian pengukuran waktu eksekusi. Proses pengukuran waktu eksekusi ini dimulai dari running program hingga muncul login sukses dilakukan. Berikut ini adalah hasil pengujian sebanyak 10 kali percobaan yang telah dilakukan :


Tabel 3 Pengukuran lama waktu eksekusi login
Login User ke -
Waktu Eksekusi (ms)
1
58
2
61
3
55
4
57
5
67
6
64
7
62
8
53
9
64
10
58
Rata - Rata
59.9

b)   Lama Waktu Proses Algoritma
Untuk mendapatkan lama waktu eksekusi algoritma AHP maka perlu dilakukan pengujian pengukuran waktu eksekusi. Proses pengukuran waktu eksekusi ini dimulai dari running program hingga muncul hasil perhitungan metode AHP. Berikut ini adalah hasil pengujian sebanyak 10 kali percobaan yang telah dilakukan :


Tabel 3.1 Pengukuran lama waktu eksekusi metode AHP
Eksekusi ke-
Waktu Eksekusi (ms)
1
1490
2
798
3
1232
4
1159
5
665
6
1374
7
1152
8
1241
9
1117
10
690
Rata - Rata
1091.8











BAB III
PENUTUP


A.      KESIMPULAN
1. Dari hasil pengujian terlihat bahwa sistem telah berjalan dengan baik, dan fitur-fitur menu pada aplikasi HRIS ini dapat berjalan dengan semestinya.
2. Dari hasil pengukuran waktu eksekusi :
   a. Rata-rata waktu login yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam   sistem adalah 59,9 ms
   b. Rata- rata waktu proses algoritma AHP hinggai dihasilkan nilai rata tiap kriteria dan nilai rata-rata kinerja tiap karyawan adalah 1091,8 ms
3. Dari hasil survei responden terlihat bahwa 80% responden menyatakan bahwa aplikasi ini menarik,dimana 70% dari responden menyatakan bahwa mereka lebih menyukai menggunakan system ini disbanding cara manual, dan dari hasil survey terlihat bahwa 80% responden menganggap aplikasi ini bermanfaat dan memiliki menu-menu akses yang cukup

                                                                
B.      SARAN
Aplikasi yang dijalankan harus berjalan sesuai kebutuhan dan tidak disalahgunakan. Sudah sepantasnya perusahaan-perusahaan lain memanfaatkan DATABASE HRIS sebagai aplikasi bantuan penilaian dan tidak hanya di perusahaan bahkan di sekolah-sekolah atau pemerintahan dll.







DAFTAR PUSTAKA






VERSI PPT : KLIK DISINI